Puisi Surat
Puisi Surat. Sumber Gambar: kompas.com |
SURAT
Kupejamkan mata pada seoggok kuasa
Dalam kerocongan perut bumi yang hampir binasa
Suratku ternyata tak berguna
Hanya lelah dan amarah yang menari dengan pena
Kertaspun basah
Muak dengan kata-kata sebab tak mampu muntahkan luka
Berteriak lemah dipermukaan tanah
Memungut rasa yang tak lagi memiliki rupa
Hanya hasrat
Tanpa bakat
Berani berandai
Meski tak pandai
Setiap waktu berganti warna
Belum setengah namun sudah terengah-engah
Realita menampar pasrah
Tentang aku siapa ?
Tempatmu di mana ?
Lalu dengan lantang khalayak tertawa
Sudahlah
Nikmati saja seolah tak terjadi apa-apa
Jika bersuara
Sanggupkah menerima hingga membuatmu berakhir dipenjara ?
Hahaha ...
Semua itu hanyalah pertanyaan konyol yang menusuk dada
Membentuk rantai yang tak bermakna
Hingga tak mampu menutupi luka lama
Tak ada jeda
Tiap detik kalimat menari-nari di kepala
Entah berapa banyak darah yang membasuh muka
Tinggalkan retorika menggigit atma
Lihatlah yang bekerjasama
Bukankah hal itu indah ?
Tanpa surat
Tanpa aba-aba
Namun terlaksana
Tanpa paksa
Penuh indah
Posting Komentar untuk "Puisi Surat "